Apa itu VGT ..?

Variable Geometry Turbocharger (VGT), merupakan trend teknologi pada mesin diesel masa kini dan digunakan pada mesin diesel, terutama yang menggunakan teknologi common rail.


Sekilas Turbo Lag
Keistimewaan teknologi ini, sudu-sudu atau baling-baling turbin (bagian yang didorong oleh gas buang), sudut atau posisinya bisa berubah sesuai dengan putaran mesin. Dengan sudut baling-baling bisa berubah, maka putaran turbin – selanjutnya kompresor  yang menyedot udara dari luar dan memaksanya masuk ke mesin - bisa disesuaikan dengan putaran atau beban kerja mesin.
Tak kalah penting, gejala  turbo “lag” atau turbo lemot - terjadi pada non-VGT atau baling-baling  “mati” - bisa dicegah.  Pada non-VGT, turbo lemot terjadi pada putaran rendah. Pasalnya, pada kondisi tersebut tekanan gas buang tidak cukup kuat untuk mendorong atau memutar baling-baling turbin.
Pada putaran mesin tinggi, tekanan makin gas buang makin tinggi. Ini bisa menyebabkan putaran turbin sangat tinggi (bisa mencapai 100.000 rpm). Tekanan yang dihasilkan kompresor juga tinggi. Untuk mengatasinya kondisi yang disebutkan terkahir digunakan “wastegate” pada saluran buang (sebelum turbin). Dengan demikian, putaran turbin dan tekanan yang dikompresi bisa dijaga pada batas aman.

Cara Kerja

Untuk  VGT, pada putaran rendah, sudut baling-baling bisa diset atau diposisikan sesuai dengan kebutuhan mesin pada putaran rendah namun tidak enimbulkan gejala “lag” atau keterlambatan. Kendati demikian, posisi sudut baling-baling turbin tetap kecil dibandingkan ketika bekerja pada putaran tinggi.

Sebaliknya, pada putaran tinggi, sudut baling-baling dibuka lebih besar. Dorongan gas buang terhadap turbin lebih besar dan membuatnya berputar cepat. Hasilnya, kompresor menyedot udara lebih banyak dan menghasilkan tekanan lebih tinggi.
Baling-baling di dalam turbin bergerak pada sumbu-sumbu masing ketika diaktifkan oleh aktuator berupa servo (tabung vakum). Servo ini sekarang umum bekerja secara elektronik dan diperintah oleh komputer mesin.